Laman

Senin, 26 Juli 2010

BERSAMA ISLAM MERAJUT KEDAMAIAN

DARI HATI
MENGHADIRKAN INSPIRASI MEMBANGUN DIRI
darihati00.blogspot.com

Segala puji bagi Allah swt. , pencipta yang suci , yag menciptakan seluruh makhluk di muka bumi.Yangmenganugerahkan gerak kepada langit dan ketenangan kepada bumi.Yang mengkaruniakan terang kepada siang dan gelap kepada malam .
Sebenarnya benar-benar beban berat bagi kami untuk menulis dalam buletin ini . Bukan karena kami tidak berkenan untuk mewujudkannya namun karena kami sadar bahwa kemampuan kami sangat terbatas .Namun kami berusaha untuk menulis ini dengan mencari referensi yang jelas serta bimbingan sahabat –sahabat kami yang jauh lebh memahami kitab kuning sebagai bahan rujukan dalam tulisan ini.Karena itulah kami akan selalu siap untuk meralat kata-kata kami jika suatu saat kami mendapati ada kata-kata yang salah dalam tulisan ini.
Dan melalui lembaran kertas ini , kami mencoba menguraikan kata , dengan harapan tulisan ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca.

BERSAMA ISLAM , MERAJUT KEDAMAIAN
Tentunyan masih teringat jelas dalam benak kita , bagaimana seorang Amrozi bersama dengan kawan-kawannya melakukan tindakan pengeboman terhadap berbagai tempat yang kata mereka pro –Amerika alias orang kafir .Yang mana karena ulah mereka ratusan orang telah meregang nyawa dengan sia-sia.Tentu saja alasan mereka melakukan tindakan ini adalah jihad fisabilillah .Mungkin berita ini adalah berita basi yang tak lagi diperdulkan oleh para pembaca .
Namun meskipun peristiwa itu telah lama berlalu , imbas dari perbuatan mereka masih terasa hingga saat ini dimana akhirnya banyak orang non muslim atau di luar Islam menyangka dan berpendapat seperti itulah ajaran agama Islam .Hal ini terbukti dari banyaknya artikel –artikel yang berkembang di masyarakat yang entah ditulis oleh siapa mengatakan bahwa Islam adalah agama yang radikal , keras , pro perang dan biadab.
Selain itu yang benar-benar memprihatinkan adalah banyaknya tulisan –tulisan tentang penyampai ajaran Islam itu , yakni Rosulullah , yang menuliskan data dan keterangan palsu tentang beliau.Yakni beliau dianggap sebagai orang yang keras dan bermoral bejat sebagaimana yang bisa pembaca lihat di tulisan Forum Murtadin Indonesia (dalam situs www.blogger.com).
Hal ini ( terorisme atas nama jihad) membuat mereka para penyampai informasi palsu untuk semakin beringas dalam menguatkan hujjah –hujjah palsu (tak berdasar) mereka. Yang menafsirkan Al Quran dan Hadist secara serampangan .
Karena itulah kami mencoba memberikan sedikit penjelasan agar kita semakin mengerti bahwa Islam tidaklah seperti yang mereka sangkakan . Karena terorisme yang terjadi di tanah air hanyalah tindakan yang hanya menghancurkan kehidupan orang banyak , tindakan yang merusak kehidupan umat manusia , sementara mereka melakukan tindakan itu dengan mengatasnamakan jihad.Meskipun hal ini dilakukan oleh orang muslim , sebenarnya hal ini disebabkan karena mereka , para muslim garis keras, kurang mampu memahami apa makna dari jihad yang tertulis dalam Al Quran . Karena mereka kurang memahami apa makna menjadi seorang muslim.Padahal dalam Al Quran , Allah swt. Berfirman “Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam “(QS. Al Anbiya: 107).
Karena itulah , saudaraku ,
Mengapa benar –benar dipandang perlu untuk berhati-hati dalam menafsirkan dan memahami ayat-ayat Al Quran . Meskipun dalam al quran ada ayat muhkamat(ayat-ayat yang jelas maksudnya)namun tak sedikit ada ayat mutasyabihat , yang mana ayat-ayat ini mengandung beberapa pengertian , sulit dipahami atau hanya Allah sendiri yang tahu , kita tidak boleh serampangan menafsirkan ayat –ayat Al Qur’an .Apalagi menafsirkannya secara leterlek atau mentah-mentah langsung melalui terjemahan tanpa seorang guru yang benar-benar ahli dalam bidang itu dan sesuai dengan ajaran ahlussunnah wal jamaah .
Dalam sebuah hadist Rosululloh bersabda “ Barangsiapa yang menafsiri Al Quran dengan pendapatnya sendiri , maka silahkan untuk menempati tempatnya di neraka.”( HR. Tirmidzi dari ibnu abbas , dan menurut beliau hadist ini hasan (bisa diterima).Bp. Muhyiddn , alumni ponpes Lirboyo menerangkan kepada kami maksud “ dengan pendapatnya sendiri “ di sini adalah tidak mengikuti pendapat para sahabat dan ulama yang sudah benar-benar diakui dan teruji keilmuannya serta kemujtahiddannya.
Oleh karena itulah , seseorang yang ingin mengetahui tafsir dari Al Quran maka harus siap untuk belajar pada (ulama )ahli ilmu Al Quran yang di ajarkan melalui kitab kuning , kitab karangan ulama salaf yang diajarkan secara turun temurun dan bersambung sanadnya hingga Rosullulloh.Tentunya ulama yang dimaksud adalah ulama yang benar- benar berhaluan ahlussunnah wal jamaah dan kitabnyapun berhaluan ahlusunnah wal jamaah(untuk pembahasan lebih jauh mengenai ahlusunnah wal jamaah insyaallah akan kami sampaikan pada kesempatan yang akan datang.)Atau jika kita bukanlah orang yang memiliki waktu atau kesempatan untuk mempelajarinya maka harus siap bertanya pada ulama yang benar –benar jelas dari mana ia belajar ilmu Al Quran .Dengan kata lain tak cukup hanya dengan membaca karangan –karangan terjemahan yang belum tentu kita mampu memahami maksudnya atau bahkan belum jelas bahwa penulisnya adalah seorang yang berhaluan Islam yang benar.Karena memang pada kenyataannya banyak buku –buku Islam versi ahli bid ah wal jamaah ( istilah untuk Islam yang meyimpang yang mengaku ahlusunnah wal jamaah ) beredar luas di masyarakat.
Rosulullah sendiri pernah bersabda yang kurang lebih artinya orang yang belajar agama tanpa melalui guru maka gurunya adalah setan.
Karena itulah saudaraku , untuk mempelajari ilmu dalam agama Islam kita mesti bijaksana, dan tidak sembarangan mengikuti pengajian –pengajian .Pengajian yang kita ikuti harus benar-benar meyakinkan bagi kita bahwa itu adalah pengajian Islam yang benar.Karena jika tidak berhati- hati , dihawatirkan kita akan terjerumus pada aliran –aliran Islam yang sesat.Yang justru membahayakan bagi umat Islam itu sendiri.Banyak orang –orang yang karena membiarkan dirinya dalam kebodohan akhirnya terjatuh kepada kesesatan . Sebagai contoh melakukan tindakan terorisme atas nama jihad.
Kenyataan ini benar –benar sangat memprihatinkan bagi kita semua.Islam agama yang mengajarkan cinta dan kedamaian dan sikap welas asih pada sesama insan , telah terkotori oleh tindakan mereka –mereka yang karena kurang pemahamannya tentang Islam justru melakukan tindakan yang merusak citra Islam itu sendiri.
Saudaraku kami percaya setiap orang yang memiliki hati nurani tentu cinta pada kedamaian , senang melihat orang lain bahagia dan tidak tega menyakiti orang lain.Orang yang menyadari betapa Allah sangat menyayangi hamba-hambaNya tentu akan berusaha untuk bersikap welas asih terhadap orang lain .Berusaha untuk menjadi seperti matahari yang selalu setia untuk menyinari dan berusaha menjadi seperti embun pagi yang menyejukkan hati .Menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain .Menjadi cahaya terang bagi hamba- hamba Allah lain yang juga hidup di tanah tuhannya, Allah swt.
Lalu saudaraku , patutkah dianggap sebagai seorang pahlawan , apalagi seorang mujahiddin bila ia tega menumpahkan darah dan air mata orang lain yang sama –sama ingin hidup tenang di atas tanah tuhan-Nya ?Sementara mereka melakukan kejahatan dengan menyebut nama Allah , mereka menghancurkan hidup orang lain dengan mengatasnamakan Islam dan Al Quran.
Pengalaman ini mungkin hanyalah sebuah kisah usang , seperti kertas kumal yang tertinggal dalam saku baju , namun aku benar-benar tak tega untuk melupakannnya ketika mendung hitam mengantarkan hujan yang mengguyur deras diatas bumi.Memaksaku berlari di tepian jalan berharap ada seorang yang menawarkan jasa untuk mempersilahkan aku berteduh .Dan beberapa detik kemudian , seorang ibu yang duduk di dekat dagangan makanan kecilnya mempersilahkan ku masuk .Bahkan ia memberiku sepiring nasi .Bagiku bukan nasi ini yang begitu berharga di mataku (meski sebenarnya aku merasa sangat lapar)namun ketulusannya dalam menerima dan menyambutku dengan wajah yang sangat ramah dan bersahabat. Mungkin ini hanyalah peristiwa biasa yang tak begitu menarik untuk diceritakan , namun satu hal yang perlu aku sampaikan , ia adalah seorang Nasrani .Dan ia langsung menebak bahwa diriku adalah seorang santri (meskipun aku hanyalah temannya santri , atau mungkin lebih tepat dikatakan temannya temannya saudaranya santri) . Entah dipandang dari manakah itu hingga ia menebak dengan kata-kata itu .Mungkin dari penampilanku yang gaul ( gak ulih-ulihan )alias koyo wong ilang .Terus terang ketika kulihat betapa rumahnya jauh lebih buruk dari rumahku yang RSSS(Rumah Sangat Sederhana Sekali), aku merasa merinding bagaimana seseorang bisa tinggal di sebuah rumah yang bagiku tak ubahnya seperti gubug.Tetapi dirinya masih bisa berucap dihadapanku yang terbiasa mengeluhkan penderitaan dan kekurangan “ meskipun kami tinggal di rumah yang buruk seperti ini kami tetap merasa bersyukur , karena walaubagaimanapun juga ini adalah karunia Tuhan.”
Ini benar –benar menjadi sebuah pelajaran bagiku , seorang Nasrani saja yang dalam ajaran Islam dikatakan sebagai orang kafir bersikap terhadap orang dari luar komunitasnya (di luar agamanya) dengan sikap sesantun itu , tentu seharusnya sebagai orang muslim kami harus menunjukkan sikap yang jauh lebih baik terhadap siapapun, menghormatinya dan menghargainya meskipun orang lain itu tidak seagama dengan kami .Ini hanyalah sebuah pelajaran .Kami hanya berharap pembaca bisa mengambil pelajaran sendiri dari cerita ini.
Bukankah pada zamannya Rosululloh Muhammad menyampaikan dan mengajarkan Islam denagn penuh kasih sayang dan kelembutan akhlak ?Meskipun banyak sekali penghinaan dan kekerasan orang-orang kafir terhadap beliau , beliau menghadapinya dengan bersabar .Beliau lebih banyak mengalah .Masih ingatkah dengan peristiwa tatkala malaikat meminta kepada Rosulullah agar di izinkan untuk menimpakan gunung uhud pada orang –orang kafir yang menganiaya beliau , beliau justru melarangnya dan berharap kalaupun mereka tidak atau belum mau beriman siapa tahu nanti keturunan mereka lah yang akan beriman.
Dalam kitab Mau’idzotul Mukminin Hal 179 , dijelaskan bahwa Rosululloh adalah orang yang paling bijaksananya manusia dan lebih sangat cinta dan sukanya dalam memaafkan orang yang bersalah padahal beliau mampu membalasnya .Diceritakan dalam sebuah peperangan , suatu ketika ada seorang laki-laki dari golongan musyrik memandang orang –orang Islam dengan tatapan mata tajam , hingga dia menghampiri Rosululloh dengan menghunus pedang di kepala(leher) beliau dan berkata “ siapakah yang akan menghalangimu dari aku?”
Rosululloh menjawab “ Allah.” Kemudian tiba-tiba saja pedang itu terjatuh dari tangan orang musyrik tersebut.Kemudian Rosululloh mengambil pedang tersebut . Dan berkata kepada orang musyrik itu “ siapa yang menghalangimu dari aku ?”Maka laki-laki itu menjawab “jadilah engkau orang yang baik dalam memberikan balasan .”
”Maka Rosululloh berkata “ katakanlah Asyhaduallaa illa haillallah waanni rosululloh.”
Maka laki-laki itu menjawab “ Tidak”.Kecuali memang aku tidak akan berperang denganmu dan aku tidak bersama orang –orang yang memerangimu.” Maka Rosululloh melepaskan laki-laki itu .Kemudian para sahabat datang menghampiri beliau .Rosulullohpun berkata “ Aku datang di antara kalian sebagai manusia yang terbaik.”
Betapa sering sahabat Rosululloh meminta izin untuk membunuh orang yang berbuat jahat pada beliau namun beliau selalu mencegah dan melarangnya.Sementara beliau selalu menerima alasan orang –orang yang mengemukakan alasan untuk tidak menurut pada beliau.
Dan beliau berkata ,” semoga Allah mengasihi saudaraku nabi Musa . Sungguh beliau lebih sering disakiti daripada sekedar ini , kemudian beliau bersabar.”
Meskipun demikian Rosululloh adalah orang yang paling sayang pada orang mukmin dan paling keras terhadap orang kafir .Keras disini bukan berarti kasar.Melainkan keras dalam arti tidak menerima kekafiran.
Dalam kisah lain , dalam majalah Insani yang berkisah tentang Rosululloh dan kisah ini sangat masyhur terutama di kalangan pondok yang mempelajari kitab kuning, diterangkan bahwa suatu ketika Abu Bakar bertanya pada Aisyah mengenai apakah ia sudah melakukan semua yang pernah dilakukan oleh Rosululloh semasa hidup beliau.Aisyah menjawab bahwa masih ada satu yang belum dilakukan oleh Abu Bakar yaitu memberi makan seorang pengemis Yahudi di pasar.
Pengemis Yahudi itu buta .Dan ia selalu berkata buruk, mencacimaki dan menghina Rosululloh di hadapan setiap orang yang lewat.Hingga setelah Rosululloh wafat , Abu Bakar ingin menggantikan beliau.Namun , pengemis buta itu bertanya pada Abu Bakar ,” siapakah kamu , sepertinya kamu bukan orang yang biasa menyuapi saya?”
Dan Abu Bakarpun menanyakan darimana pengemis itu tahu .Pengemis itu menjelaskan bahwa orang yang selama ini menyuapinya selalu melumatkan makanannya terlebih dahulu sebelum memasukkan makanan itu ke mulutnya.Dan Abu Bakarpun menjawab ,” Ya. Saya bukan orang yang biasa menyuapimu.”
Lalu pengemis itu bertanya siapa dan kemana orang tersebut.Abu Bakarpun menjawab ,” beliau telah tiada. Beliau adalah Rosululloh Muhammad.”
Seketika itu , pengemis Yahudi itu mengucap ”Laa illa ha illallah Muhammadurosululloh.”
Saudaraku , kami berharap setelah membaca kisah yang nyata ini , kita sama-sama siap untuk belajar dan berusaha memandang hidup kita yang berpedomankan Al Quran dengan perasaan yang tenang , bersikap penuh welas asih dan menghargai orang lain.Karena sesungguhnya Islam mengajarkan untuk menjadi orang yang banyak memberikan manfaat dan kebaikan bagi orang lain .Sebagaimana dalam Al Qur ‘an ,”Tiadalah Kami mengutus kamu(Rosululloh Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmad bagi semesta alam.”
Kami berharap tak ada keraguan dalam hati kita bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian , menghormati dan menghargai orang lain .Meskipun dia adalah orang nonmuslim.
Bahkan ketika seorang muslim mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain , Al Qur’an mengajarkan untuk tidak membalasnya dengan keburukan pula melainkan menolaknya dengan kebaikan.
Karena saudaraku , setiap manusia yang dilahirkan ke atas bumi Allah ini sesungguhnya dilahirkan dalam keadaan suci .Bayi mungil yang lahir di atas dunia adalah manusia yang belm mengerti apa –apa .Mata mereka yang poloslah yang menjadi saksi kejujurannya .Manusia dihadirkan ke dunia untuk sama –sama bisa menjalani hidup yang tenang dan bahagia di atas tanah Tuhannya , Allah swt.
Meski di dunia ini manusia hidup dengan keadaan dan keyakinan yang bermacam-macam . Bukankah setiap orang masih punya kesempatan untuk keluar dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang?
Allah sendiri telah berfirman dalam Al Qu’an bahwa Dia akan mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat dari jalan yang sesat selama nafas belum sampai di kerongkongan.Dan kalaupun orang lain itu tidak mau menjadikan Al Qur’an dan Islam sebagai pedoman dan tuntunan hidupnya, bukankah yang bisa memberikan hidayah itu hanyalah Allah?Sebagai sesama manusia kita harus tetap menghormati dan bersikap dengan sikap yang baik kepada siapapun.
Demikianlah , saudaraku .
Seperti setelah siang telah berlalu dan senjapun terlipat berganti malam , dalam malam yang kelam kita berharap rembulan akan meyulapnya menjadi siang.Dalam setiap perjalanan, kita berharap akan selalu ada penerang jalan .Saudaraku , entah apa yang harus kami katakan lagi.Mudah-mudahan kita tak akan menjadi sorang buta yang melakukan perjalanan yang karena kebutaannya ia mengira telah sampai di depan Ka’ bah padahal sebenarnya yang ada di hadapannya adalah sebuah kuil.Mudah-mudahan kita tak menjadi seperti kelelawar yang karena kedunguannya ia mengira telah mengitari matahari padahal ia hanya terbang di tempat.
Mudah-mudahan kita benar-benar menjadi manusia yang kelak bisa bertemu dengan yang menciptakan kita , yang mengasihi kita , yang tidak pernah berhenti memberikan rezeki kepada kita meski kita seringkali melupakann-Nya.Yang hanya Dia , Dzat yang bisa memberikan kekuatan pada kami untuk mewujudkan tulisan sederhana ini, Allah swt.Untuk berbagi pada kalian , agar kalian tak lupa pada kami . Dari sini, dari tempat yang seringkali kami duduk merenungi perjalanan hidup kami , hingga kami sedewasa ini .Belajar mengenali diri . Belajar untuk bisa mengerti orang lain tanpa berharap untuk selalu di mengerti.Terimakasih ,doakanlah agar kami akan selalu di beri kekuatan untuk melanjutkan tulisan ini.
Dan saudaraku , kami mengerti siapapun itu , ia adalah orang yang sama-sam memiliki darah dan air mata.Siapapun itu akan benderang fikirnya bila hidup di tanah yang damai dengan orang-orang yang dicintainya.
Karena sebenarnya , saudaraku …..
TAK ADA KEKERASAN DALAM AGAMA DAN TAK ADA AGAMA DALAM KEKERASAN
Wassalamualaikum Wr.Wb

REFERENSI
Al qur’an dan terjemah, Departemen Agama Republik Indonesia
Mau’idzotul Mukminin
Ihya Ulumuddin
Majalah Insani

Salam dari kami : Team Dari Hati
Kami didukung Oleh Komisariat IPNU MA HM Tribakti Kediri.
Sampaikan kritik dan saran yang membangun ke dhati60@yahoo.com (via FB/Email),


Kami sangat berterimakasih bagi para pembaca yang sudi memperbanyak dan meyebarluaskan bulletin ini .Agar semakin besar Jalinan Persaudaraan Kita dalam membangun Tali Silaturohhim.